Total Tayangan Halaman

Minggu, 06 November 2011

Cahayaku yang jauh


Cahayaku yang jauh
6-11-2011
                Mata adalah cahaya, itu menurut apa yang aku rasakan. Entahlah apa yang didefinisikan oleh yang lain namun inilah pendapatku.
                Mengenai mata, banyak kisahku yang berhubungan dengan mata. Mulai dari persoalan tidur, bahkan jatuh  karena mata baik itu jatuh yang menyakitkan fisik hingga membahagiakan hati.
                Dari Awal kehidupan manusia, sang Pemilik segala apa yang ada dalam ruang dan waktu ini telah menciptakan Manusia pertama yang dikenal dengan Adam, DIA menciptakan Adam sebagai makhluk yang sempurna dibanding dengan ciptaannya yang lebih dulu ada, kenapa saya mengatakan sempurna?? karena apa yang ada pada manusia tidak semua makhluk ciptaan-NYA yang lain memiliki. Contoh saja mata, Adam sebagai manusia mampu menjawab pertanyaan yang deberikan-NYA. Bisakah kita menjawab sesuatu yang belum kita lihat?? Adam mampu menjawab itu karena ia melihatnya dan diteruskan  dengan pemberian-NYA yang lain yakni akal.
Terlepas dari fakta diatas saya sebagai keturunan Adam juga tentunya diciptakan dengan mata sejak dalam rahim yang terbentuk sedemikian rupa, ketika lahir semua keluarga termasuk almarhum dan almarhuma dari orang tua ibu dan bapakku  bersuka cita dengan kelahiranku didunia ini. Mengapa?? Entahlah, hanya mereka yang merasakan. mungkin suatu saat nanti akupun akan merasakan hal yang sama.
Tidak berapa lama kemudian cahaya yang saya rasakan setelah lahir karena mata ini akhirnya aku relakan sebagian, kenapa?? Karena salah satu mataku hanya berfungsi 45 % dari normalnya. Disinilah awal kehidupanku yang menyenangkan. (.^_^.)
Kisah kecilku tidak perlu diuraiakan dalam tulisan ini karena terlalu menyedihkan dan tragis.he..he. kontradiktif ya dengan pernyataan sebelumnya?? Nah,kita awali kisah cahayaku saja yang diawali pertemuanku dengan seorang wanita yang bagiku dia adalah jodohku entahlah mungkin ini melampaui kehendak-NYA. Namun bagiku, inilah niat dan ikhtiarku. Aku mengenalnya karena kami satu angkatan disekolah yang sama ketika SMP. Dia ada dikelas yang nota bene adalah kelas yang lulus karena nilai Ebta-Ebtanasnya yang tinggi. Maaf dulu belum mengenal UAS dan UAN. Singkat kata, kelas itu adalah kelasnya para Intelektual ( pintar ) dan saya berada dikelas yang dua tingkat dibawahnya antara kelas katakanlah setengah pintar dan setengah malas. “Berawal dari mata turun kehati” itulah sebuah ungkapan yang pas buatku. Mata yang bentuknya tidak jelas antara keturunan arab dan tionghoa menjadi awal sebuah keindahan dalam hidupku.
Selama perkenalan tidak pernah terjadi komunikasi langsung,hingga 1,8 tahun herankan?? Ya kami hanya mengenal lewat pihak ketiga, dari tahu nama dan tempat tinggalnya hingga yang paling rahasia.. begitulah prosesnya. Walau tanpa komunikasi lewat kata, namun bahasa tubuh dan mata seolah memberikan sinyal-sinyal berbeda, inilah yang kusebut dengan cahaya. Bagaimana ketika seseorang merasakan cahaya pastinya akan merasa terang dan hangat mungkin itulah gambarannya.
Waktu berlalu selama 1,8 tahun tapi selama itupula pujianku padanya tidak pernah luntur dan hanya pihak ketiga itu yang tahu, hingga pada akhirnya tanpa disengaja dan baru aku pahami bahwa inilah kehendak-NYA yang ia telah atur dengan rapi dimana ketika semua orang lagi deg-degan menunggu keluarnya nilai untuk caturwulan kedua ditahun kedua sekolah pada saat itu, saya sempat berniat untuk menanyakan langsung kepada dia tentang nilainya karena pengumuman nilai dikelasnya pada saat itu lebih dahulu dibanding dengan kelasku. Apa yang terjadi, inilah kehendak Sang PEMILIK KEHIDUPAN bukannya saya yang mendekati malah sebaliknya ia yang mendekat dan bertanya tentang nilaiku. Sungguh inilah pertama kali bagiku mendengar suaranya langsung dengan telingaku dan melihat mata dan wajahnya dengan begitu dekat yang sebelumnya hanya terlihat dan terdengar dari jauh..
Tahukan perasaan orang yang tersinari dengan cahaya cinta?? Sampai tulisan ini dibuat perasaan itu akan tetap ada. Sejak saat itu bagiku hanya dia satu-satunya wanita yang ingin kujadikan tempat menyempurnakan ibadahku. Senyum, canda, tawa, sedih bahkan marah telah aku liihat semua dan itu menjadi perekat dan pupuk dalam tumbuhnya cintaku. Yah.. cahayaku yang akan tetap bersinar dalam relung hidupku.
Yang menarik adalah ketika proses menyatakn cinta meskipun orang mengatakan bahwa itulah cinta monyet karena terjadi diusia dini yakni kelas 3 SMP tapi bagiku itulah cinta sejati yang tak lekang oleh waktu.. JUM’AT adalah hari yang dimuliakan dan dihari itu pula aku mengutarakan perasaanku. Kata sebagian teman jika menjalin hubungan dihari jum’at maka hubungan itu akan langgeng, meskipun tidak boleh dipercaya namun faktanya demikian untukku, entahlah baginya.. dan ternyata perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan kata lirik lagu band dewa 19. Suatu keajaiban dan anugerah buatku.
Yah.. dialah CAHAYAKU [mi] yang kini jauh entah kemana yang karena kesalahanku sendiri. Namun bagiku yang telah tahu sedikit agama malah bersyukur karena apa yang dilarang Agama tidak kulakukan padanya.
Itulah sepenggal kisahku dan CAHAYAKU [mi], saat ini aku sangat ingin disinari dan dihangati kembali oleh cahayaku. Kemanapun dirimu, engkau tidak akan lenyap dalam pikiranku hingga otak ini tidak lagi dapat berfungsi sebagaimana kodratnya sebagai otak. Bahkan cahayaku, engkau akan kuselimuti dengan kain ketaqwaan dan akan kujadikan engkau sebagai landasan citaku..
CAHAYAKU [mi] yang jauh meskipun engkau tidak ada disampingku saat ini namun cahyamu dan hangatnya masih dapat kurasakan.. engkau masih ada dan tetaplah disana hingga aku menjemput dan menemukan dirimu untuk kuikat bersama dalam ikatan Syariah yakni ikatan suci pernikhan.. AMIN, dan biarkanlah iringan doaku yang menemani setiap nafas dan aktifitas kehidupan yang engkau lakukan.. karena bagiku mengingatmu adalah sebuah kebahagiaan dan pastinya kupun yakin engkaupun demikian..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar